sumber gambar :www.google.com
Setelah hampir 1 tahun berlalu kembali menjalankan ramadhan
dengan berpuasa 30 hari lamanya umat muslim meraih kemenangan dari menahan rasa
lapar, hawa nafsu dan amarah kembali menjadi manusia baru yang lebih baik, dan
merupakan suatu kebahagian besar khususnya bagi para perantau yang bekerja
selama 1 tahun terakhir untuk bisa menikmati liburan dan mendapatkan Tunjangan
Hari Raya (THR) dari perusahaan tempat kerjanya sebagai bentuk kepedulian dan
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan.
Sebuah sukacita besar kalau kita bisa berkumpul bersama
keluarga tercinta yang sudah lama kita tinggalkan untuk merantau mencari nafkah
dan mencari kehidupan yang layak dan bertemu kembali di hari nan fitri, dan
bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga dengan bersilaturahmi dan saling
bermaaf-maafan. Momentum unik yang terjadi setahun sekali yaitu mudik lebaran yang
berarti para perantau kembali ke kampung halamannya untuk Merayakan Hari raya
idul fitri di kampung halaman bersama keluarga besar sudah menjadi ciri khas
indonesia dan sudah membudaya sebagai warisan nenek moyang terlebih di lihat
dari adat ketimuran indonesia yaitu mengunjungi saudara atau keluarga yang
lebih tua.
Banyak
sekali para pekerja yang sudah mendambakan Tunjangan Hari Raya (THR) dan cuti
hari lebaran, tetapi banyak juga yang belum mempunyai perencanaan yang matang
untuk pengelolaan uang Tunjangan Hari Raya (THR), berikut cara pengelolaan THR
yang baik :
- Buat skala prioritas, ketika uang Tunjangan Hari Raya (THR) turun maka sesegera mungkin berinisiatif untuk memisahkan sumber pemasukan menjadi 2 atau 3 rekening terpisah misal rekening pertama untuk Tunjangan Hari Raya (THR), rekening kedua untuk simpanan dan rekening ketiga untuk keperluan belanja.
- Membagi secara cermat segala bentuk pengeluaran yang akan di keluarkan selama ramadhan sampai lebaran dan utamakan dahulu yang berkaitan dengan ibadah yaitu : sumber gambar :www.google.com
·
Zakat : yang wajib di keluarkan
oleh umat muslim menjelang idul fitri pada bulan suci ramadhan dan di berikan
kepada golongan yang berhak menerimanya seperti fakir miskin.
·
Infaq : mengeluarkan sesuatu
(harta) untuk dipergunakan kepentingan orang banyak.
·
Shodaqoh : suatu pemberian yang di
berikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa
di batasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
- Membuat perincian pengeluaran selama lebaran seperti memberi angpao kepada saudara atau anak-anak kecil, membeli kue lebaran dan membeli pakaian lebaran.
- Melakukan perincian juga terhadap biaya-biaya mudik khususnya untuk biaya transportasi, biaya liburan, biaya makanan, membeli oleh-oleh dan lainnya.
- Biasakan jika mendapatkan pemasukan dari uang Tunjangan Hari Raya (THR) untuk menyisihkan antara 5%-10% untuk di tabung atau di investasikan sebagai dana cadangan.
Lebaran memang moment setahun sekali yang bisa mempengaruhi
stabilitas pangan dan ketersediaan komoditas karena banyaknya permintaan yang
tidak sebanding dengan ketersediaan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari, untuk
itu kita bisa lebih bijak untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran seperti
halnya CERMATI.COM
yang memberikan informasi dan tips mengelola keuangan agar bisa teratur dan hidup
sejahtera, karena sering kali ketika hari raya telah berakhir menipis juga uang
di dompet kita hal tersebut di sebabkan oleh banyaknya godaan untuk berbelanja
barang-barang baru khususnya pakaian yang kebanyakan orang beranggapan bahwa “
lebaran pakaian baru” padahal ketika kita melihat di dalam lemari pakaian kita
masih banyak pakaian yang layak dan baik untuk kita kenakan selama lebaran dan
ketika kita memiliki pemikiran bijak untuk menggunakan pakaian yang ada maka
pengeluaran yang rencananya untuk pakaian bisa di alokasi kan untuk yang lain.
Jadi uang Tunjangan Hari Raya (THR) memang benar-benar di peruntukkan untuk
masa lebaran.
sumber gambar :www.google.com
“
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar